Saya selalu tersenyum saat melihat teman-teman saya selalu bergonta-ganti gadget atau kendaraan atau barang apa pun mengikuti trend yang terjadi saat itu. Pun saya sesekali membuka koleksi literatur dan buku di rumah, yang kata orang lebih suka menyebut perpustakaan pribadi. Kenapa saya buat thread dengan topik di atas ? Karena bulan ini saya sedang berpikir ulang untuk membeli gadget baru untuk mengganti yang lama. Gadget lama saya beli sejak anak pertama lahir dan tiap hari selalu saya gunakan untuk video call. Ini juga mengingatkan 6 tahun lalu saya tiap hari ber-MMS ria dengan pacar saya. Saat itu saya juga aktif menjadi member forum http://www.forumponsel.com. Tulisan saya mengenai teknologi MMS di PC Plus yang menggunakan jasa pihak ketiga, telah memberikan solusi bagi pemilik handset yang sudah support MMS. Nokia 7210 akhirnya saya beli agar bisa ber-MMS ria. Seiring dengan pertumbuhan proses PDKT dengan calon istri, Nokia 7210, Kartu Satelindo Pasca Bayar serta memahami teknologinya sudah saya tetapkan sebagai kebutuhan. Menjadi kebutuhan karena saya butuh update tiap hari berupa gambar atau tulisan message yang panjang, setahu saya SMS normal cuma maksimal 300 karakter sedangkan saat itu saya bisa
nulis pesan lebih dari 1000 karakter plus image dengan biaya Rp 1/Kbyte. 1 Kbyte = 1024 karakter jadi saya cuma butuh Rp 1 rupiah buat GPRS dan message panjang pun terkirim. Ini yang alasan saya menyebut kebutuhan karena jika dibanding biaya SMS Rp 250 setiap kali kirim, maka dengan cara pertama maka biaya pulsa akan bisa ditekan. Bedanya dengan keinginan seperti apa ya ? Andai saya mau membeli alat komunikasi baru maka harus saya perjelas lebih banyak untuk apa. Saat ini saya tidak butuh menjawab email secara cepat karena saya sudah punya laptop yang 24 jam bisa online via internet, tapi cuma orang gila yang
sanggup online 24 jam di depan komputer. Lagipula saya tidak ingin dilihat orang seperti orang penting karena memang tidak penting hahahaha.... (ngaku deh masih jadi kuli). Lagipula teknologi SMS menurut saya lebih masuk akal karena semua orang hampir punya HP dan bisa terima SMS di mana pun juga. Kalau saya hanya butuh komunikasi suara (voice) maka saya tidak perlu beli Samsung Omnia tapi cukup HP bundling dari operator yang seharga
200-an ribu. Jika pekerjaan saya banyak menggunakan SMS mungkin pilihan beli HP Nokia lebih tepat karena saya sering melihat seseorang menulis SMS tanpa melihat gadget nya, ini luar biasa makanya sering saya melihat teman saya menyetir sambil ber-SMS di jalan raya. Ini peringatan buat teman-teman yang masih berkebiasaan ini karena ada kejadian di Amerika, seorang wanita menabrak mati anak kecil yang sedang naik sepeda gara-gara sibuk SMS.
Jadi yang harus digarisbawahi adalah bahwa kebutuhan itu berarti memenuhi tujuan dasar yang sudah ditentukan, sedangkan keinginan bisa berarti tambahan unsur estetika, gengsi dan hal lain yang sebenarnya tidak perlu. Simple nya adalah : saat ini saya lapar, di sebelah rumah ada warung nasi. Sedang di rumah terdapat sayur bikinan istri berikut lauk pauk dan nasi.
Mungkin dari sini bisa memperjelas jika saya makan di sebelah rumah berarti keinginan, dibanding makan di rumah yang merupakan kebutuhan.
No comments:
Post a Comment