Wednesday, April 29, 2009

Bulan ini mendekati commisioning pabrik di mana saya bekerja. Banyak kejadian yang saya alami terutama yang menyangkut ketenagakerjaan. Sudah sekian kali masyarakat yang mengatasnamakan kelompok tertentu baik LSM, RT atau ormas-ormas lainnya berdatangan dan membawa massa yang intinya minta dipekerjakan di dalam pabrik. Memahami sosio ekonomi masyarakat ternyata sangat penting sebelum kita mengambil sebuah strategi HR terutama yang menyangkut Hubungan Industrial. Seperti halnya perekrutan, pasti permintaan masyarakat lokal akan didengungkan karena mereka merasa memiliki lahan. Dalam hal ini yang wajib dilakukan adalah bagaimana mengakomodir kebutuhan masyarakat (demand) dan placement sesuai kompetensi masing-masing (supply). Saya sudah coba dengan mengesampingkan hasil psikotes pada saat kami melakukan tes masal yang diikuti oleh ratusan pelamar. Tidak tanggung-tanggung, dari grup perusahaan bantu saya dengan beberapasarjana psikologi dan psikolog yang bekerja sebagai staf HRD di holding. Dari ratusan pelamar, lolos beberapa gelintir saja karena mayoritas invalid dan karena secara politis perusahaan dimenangkan, maka kita rekrut tenaga kerja yang hasil psikotes not recommended. Al hasil, beberapa bulan kemudian, si orang-orang tersebut ketahuan malas, nuntut jabatan, bossy, dll attitude yang kurang bagus. Ternyata psikotes perlu juga di samping sebagai sarana short listing kandidat yang secara kepribadian bagus, setidaknya HRD bisa tahu akan terjadi apa jika kita langgar sendiri aturan main yang sudah ada.