Thursday, December 01, 2011

Tadi malam Kevin mengajak saya supaya menemani dia di depan TV dan dia membawa sekotak kartu. Saya pikir mau diajak main kartu tapi ternyata isinya alat bantu belajar berupa kartu-kartu dengan 2 muka. Satu muka kartu ada 1 huruf misalnya "S" kemudian bagian muka kartu yang lain terdapat susunan huruf dimulai huruf "S" seperti contoh S-A-P-I. Dan di atas tulisan SAPI ada gambar SAPI.
Nah dimulai dari huruf A berupa tulisan APEL, Kevin lancar sekali melafalkan kata-kata pendek tersebut. Dan sebagai Bapak tentu bangga, anak usia 4 tahun pandai membaca. Namun ada yang janggal setelah sampai pada huruf I, ada tulisan I-T-I-K dan Kevin dengan lantang membaca "BEBEK".

Hmm... saya biarin saja lah, dan secara acak memilih kartu maka tibalah pada kartu huruf D dengan susunan huruf D-O-M-B-A dan Kevin dengan percaya diri membaca "KAMBING". Antusian sekali dia dan PD habis :-)

Akhirnya saya dan istri tidak bisa menahan tawa, langsung aja aku dekap Kevin sambil aku ciumin karena gemes. Kirain sudah fasih ternyata ngapalin gambar dan akhirnya mami-nya buru-buru nyari guru privat supaya Kevin benar-benar pandai membaca. 

Ide alat bantu ini benar, tapi alangkah baiknya jika berbentuk software yang akan bunyi tet-tot jika pengucapan salah jadi anak bisa sadar bahwa yang diucapkan salah.

Thursday, July 28, 2011


Depan Petronas Tower - KL

Beberapa kali Kevin mengutarakan maksud ingin lihat Dinosaurus di Universal Studios Singapura karena sepulang dari trip ke Singapura bulan Mei lalu, saya sempat mampir ke Universal untuk sekedar beli botol minum dengan kepala Dinosaurus. Sopir taksinya berkomentar "gila lu pak, cuma beli botol seharga 19 SIN, ongkos masuk Universal seharga 66 SIN". Memang benar, saya berangkat bersama kolega saya dari Korea (Brandon Lee) yang datang bersama istrinya. Sudah lobby ke staf wahana, tetap aja harus bayar akhirnya harus keluarkan dana 66 SIN. Sampai di dalam terpaksa deh borong mainan dan sepatu Dinosaurus. Akhirnya untuk hadiah ultah Kevin ke-4 ini, saya ajak Kevin dan maminya serta 2 keponakan jalan-jalan ke Malaysia pada tanggal 1 - 3 Juli 2011.

Depan Istana

Tentu tujuannya adalah Genting yang konon menarik sebagai tujuan wisata. Di Genting ini banyak wahana yang menurut saya lebih maju dibanding di Indonesia, dan komentar saya kenapa bangsa Indonesia selalu tertinggal dari negara lain ya ? Jalan-jalan 3 hari full di Malaysia, cukup melelahkan karena memang banyak yang dilihat. Tidak lupa narsis di depan Twin Tower, cuma karena sudah sore dan kebijakan setempat maka pengunjung tidak bisa masuk gedung tersebut.

Monday, May 16, 2011

Ternyata migrasi sistem di kantor ku tidak secepat yang aku bayangkan. Maklum perusahaan ini berjudul multinational company yang terdiri dari banyak negara di belahan dunia lain sehingga tidak boleh meleset baik dari ketepatan data mau pun timeline yang sudah dirancang di awal. Kali ini, selama seminggu aku harus ke Singapura untuk melanjutkan User Acceptance Test (UAT) dan validasi data-data hasil migrasi dari system sebelumnya. Dengan menggandeng vendor besar WorkDay dan beberapa system provider seperti Kronos, dll. kini kantorku bisa mandiri di dalam pengelolaan sumber daya manusia. Nampak di gambar dari kiri ke kanan : Brandon (HR Manager Korea), aku, Henry (HR Manager China), Ho Lydia (HR Singapura). Foto diambil tanggal 16 Mei 2011, di hari pertama training di Singapura. Lega juga akhirnya setelah beberapa bulan ini meng-outsource-kan beberapa fungsi HRD ke perusahaan lain. Saya yakin dengan kemandirian ini nanti akan membuat HRD semakin solid dan perusahaan pun semakin menikmati manfaat lebih.

Sunday, April 24, 2011

Tanggal 10-16 April lalu, seluruh tim HR Global sepertinya ngumpul di masing-masing region karena saat itu saya juga sedang di Hong Kong untuk uji coba system HR yang baru. System ini ternyata dipakai oleh beberapa perusahaan besar dunia sebut saja DHL, MCD, dll. semoga saja nanti lancar-lancar saja saat fully implementation di kantor saya. Mulai hari pertama sampai terakhir, kok rasanya HRMS ini sangat familiar dengan saya. Dan praktis 1 hari buat saya sudah cukup buat menguasai semua modul training yang akan diberikan. Dan jujur saya belum pernah mendapat modul sebelumnya tapi mungkin karena hobby saya utak-atik menjadikan saya paham logika system ini. Tapi ya sudahlah, yang lain juga merasakan hal yang sama di hari berikutnya. Akhirnya kita ada kesempatan jalan-jalan muterin Hong Kong.

Tuesday, February 22, 2011

Ini hari ulang tahunku dan aku ngeblog di jam 2 pagi di mana aku lihat istri dan anakku masih pulas tidur. Buatku kesehatan dan berkumpul bersama keluarga adalah sebuah kado yang paling indah dan aku kini akan disibukkan dengan tugas baruku di multi national company di mana atasanku yang orang Singapura berpesan supaya aku dapat involve dalam perubahan budaya kerja dari pengelola lama ke pengelola baru. Praktis semua tim HR di APAC memang orang baru semua termasuk atasan langsung ku ini. Sebuah tugas yang berat pastinya karena merubah budaya perusahaan yang sudah sekian lama, boleh dibilang karyawan sudah puluhan tahun bekerja dipaksa untuk mengikuti serta merubah cara / pola kerja baru sesuai arahan dari pengelola baru. Pastinya akan banyak pertentangan dari karyawan lama dan saya sebagai orang baru tentu harus bisa atasi.
Memang nuansa penolakan-penolakan muncul dari orang-orang lama yang tidak bergabung di tim baru demikian juga orang-orang lama yang sudah merasa nyaman dengan pola lama. Contoh kecil saja, saya harus berani mengatakan tidak kepada kebiasaan perusahaan membayar upah lembur buat mereka yang ganti baju di kamar mandi. Walaupun saya sudah info kepada manajer nya, namun jika manajer nya juga dilawan oleh tim nya maka tentu akan semakin berat untuk berjibaku menjelaskan bahwa aturan baru akan berbeda. Nah, seiring dengan pergantian manajemen ini, ternyata global juga menghadapi krisis sehingga banyak perusahaan berlomba-lomba cost reduction. Saya sudah tahu arahnya kemana selain melakukan restructure besar-besaran, maka HR juga harus bisa melihat secara jeli bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh tim pabrik harus efisien, dan tenaga kerja juga tidak boleh ada yang kelebihan. Situasi ini memang beda dengan perusahaan yang sebelumnya di mana secara produksi lumayan bagus, namun di luar itu ada problem besar yang sulit diatasi karena owner harus berhadapan dengan bekas pemimpin negara. Saya juga tahu bahwa perusahan yang memproduksi gula itu dijual karena ada sebidang tanah yang sudah dibeli secara resmi namun ternyata ada pihak lain yang klaim bahwa tanah tersebut adalah miliknya. Saya tahu bahwa pemilik usaha ini 100% benar dan lebih cocok dibilang "telah ditipu oleh pihak yang mengaku pemilik tanah".
Kasihan sebenarnya, ini manufaktur yang memberikan kenangan di mana saya ikut bangun dari sistemnya, bangun CSR nya hingga banyak saudara baru dari lingkungan sekitar serta bangun kepercayaan dan kejujuran kepada pemilik. Bahkan aku pun pernah berhadapan dengan preman-preman demi mempertahankan wibawa pabrik, dan itu sudah lewat, jika dulu aku mati pun, aku yakin owner juga memperhatikan keluarga ku. Semuanya sudah berakhir dan kini aku menikmati tugas baru hanya bedanya dulu local company dan yang ini global company.