Friday, April 16, 2021

Sejak pandemik Covid-19 diumumkan di awal tahun 2020, praktis saya sering WFH atau kerja di rumah. Memang pergeseran budaya kerja WFO dengan WFH ini sangat menarik untuk disimak. Pun sebagai praktisi HR di sebuah perusahaan yang ada lini produksi dengan banyak operator level di dalam nya, maka mereka praktis tidak bisa WFH. Lha gimana mau WFH, barang produksi nya cuma 1 biji dan segede pesawat wkwkwk...

Yang bisa dilakukan perusahaan hanya penerapan ritme kerja shift agar terjadi social distancing dan bagi yang bisa WFH semisal back office atau orang produksi yang bekerjanya bisa remote maka tidak masalah dengan WFH.

Tapi jujur mengalami model kerja remote ini sebenarnya sudah saya lakukan sejak bekerja di perusahaan US based bidang chemical, bahkan karena teknologi CISCO maka ibarat saya memboyong kantor di mana saja berada. Hebatnya CISCO ini, nomer kantor saya yang berada di Merak, Banten berawalan 021 (kode Jakarta) sedangkan Merak sendiri itu berkode 0254. Jadi pernah terjadi saat saya lagi ada di luar kota, menerima telpon seseorang yang mengaku dari vendor dan ingin bertemu karena sudah berada di lobby kantor depan. FYI, lobby kantor itu jaraknya kurang lebih 400 meter dengan ruangan saya yang berada di gedung belakang berseberangan dengan ruangan President Director.

Sewaktu saya jelaskan jika saya tidak ada di tempat, sang tamu bingung karena tidak tahu teknologi CISCO itu kayak apa.

Kini era pandemik, saya mengalami lagi membuat virtual office di rumah sehingga kebutuhan apa pun juga bisa diselesaikan dari ruang kerja di rumah. Tanda tangan dokumen pun sekarang sudah ada teknologi electronic sign yang sudah diakui secara hukum keabsahan nya.