Wednesday, January 28, 2009
Tidak terasa waktu sudah berjalan dan saya harus pindahan karena kantor di Jakarta bersifat sementara aka nebeng kantor pusat. Pabrik pun sudah 95 % rampung tinggal poles sana poles sini. Agar komunikasi nanti tidak terputus tentu teknologi email dan internet akan membantu sekali. Saya berencana berlangganan broadband internet dan BOD sudah setuju dengan anggaran bulanan untuk internet ini. Tapi yang menjadi ganjalan, ternyata orang IT group bilang bahwa email kantor yang saya pakai hanya bisa lancar under web. Jika dipaksain POP3 maka akan lama sekali loadingnya. Akhirnya saya putuskan beli BlackBerry dan pilihan adalah BB sejuta umat yang sudah ada GPS, no need WiFi lha udah dapet unlimited internet dari BIS. Kemudian yang tidak lupa adalah beberapa program office resmi aka beli serta Aerize yang berfungsi memindahkan file instalasi ke SD Card juga saya beli. Untung dulu sudah ikut milis anak2 pengguna BB jadi bisa beli resmi dengan harga kloteran! Iya untung ya .. dulu mengamati saja, kini merasakan dan hanya satu komentar : "kok akhirnya pake BB juga ya?" lha angan-angan beli Samsung i780 hehehe...
Tuesday, January 20, 2009
Banyak yang berkomentar bahwa blogging di Blogspot atau Facebook merupakan ajang bernarsis ria. Saya sih setuju karena pengamatan saya banyak status message di Facebook berisi kegiatan seseorang saat itu. Yang konyol lagi setiap sekian menit selalu ganti status dan di sana juga terlihat icon telepon yang berarti diposting dari handset mobile. Jika tidak ada icon tersebut, intinya tetap sama yaitu setiap sekian menit status selalu berganti-ganti. Yang jadi pertanyaan : si orang ini sebenarnya kerjanya main FB aja atau owner dari perusahaan ? Saya jadi curiga karena FB sudah menjadi racun bagi karyawan yang punya akses internet. Kalo isi blog atau FB sesuatu yang berguna sih menurut saya mending artinya si empunya menyumbang ilmu bagi pembacanya. Tapi kalau sekedar mejeng narsis dengan status message seperti :
Tapi untunglah saya tidak seperti itu, saya punya account FB tahun 2005 sewaktu tugas di Aceh tapi tidak pernah update karena saat itu lebih suka Friendster yang sudah saya close karena banyak mudaratnya :-)
Setelah punya jagoan, saya masih memilih menggunakan 3G buat ngobrol sama jagoan saya yang masih lucu dan belajar bicara. Ngomongin 3G dan teknologi pendahulunya, saya cukup puas karena pernah menjadi penikmat MMS di saat operator belum resmi launch MMS di tahun 2002. Artefak ada di PC Plus di mana saat itu saya promosikan NowMMS (http://www.nowmms.com) merupakan portal free untuk MMS. Kini Video Call saya pakai untuk obat kangen buat Kevin dan maminya.
- Bambang is lagi makan soto sama teh botol ... (15 menit kemudian ganti)
- Bambang is lagi negosisasi dengan vendor ... (30 menit ganti lagi)
- Bambang is dipanggil direksi yang cantik ... (1 jam ganti lagi)
- Bambang is siap-siap pulang ... (2 jam lagi ganti)
- Bambang is chatting with someone (ganti esok harinya)
Tapi untunglah saya tidak seperti itu, saya punya account FB tahun 2005 sewaktu tugas di Aceh tapi tidak pernah update karena saat itu lebih suka Friendster yang sudah saya close karena banyak mudaratnya :-)
Setelah punya jagoan, saya masih memilih menggunakan 3G buat ngobrol sama jagoan saya yang masih lucu dan belajar bicara. Ngomongin 3G dan teknologi pendahulunya, saya cukup puas karena pernah menjadi penikmat MMS di saat operator belum resmi launch MMS di tahun 2002. Artefak ada di PC Plus di mana saat itu saya promosikan NowMMS (http://www.nowmms.com) merupakan portal free untuk MMS. Kini Video Call saya pakai untuk obat kangen buat Kevin dan maminya.
Sunday, January 11, 2009
Saya selalu tersenyum saat melihat teman-teman saya selalu bergonta-ganti gadget atau kendaraan atau barang apa pun mengikuti trend yang terjadi saat itu. Pun saya sesekali membuka koleksi literatur dan buku di rumah, yang kata orang lebih suka menyebut perpustakaan pribadi. Kenapa saya buat thread dengan topik di atas ? Karena bulan ini saya sedang berpikir ulang untuk membeli gadget baru untuk mengganti yang lama. Gadget lama saya beli sejak anak pertama lahir dan tiap hari selalu saya gunakan untuk video call. Ini juga mengingatkan 6 tahun lalu saya tiap hari ber-MMS ria dengan pacar saya. Saat itu saya juga aktif menjadi member forum http://www.forumponsel.com. Tulisan saya mengenai teknologi MMS di PC Plus yang menggunakan jasa pihak ketiga, telah memberikan solusi bagi pemilik handset yang sudah support MMS. Nokia 7210 akhirnya saya beli agar bisa ber-MMS ria. Seiring dengan pertumbuhan proses PDKT dengan calon istri, Nokia 7210, Kartu Satelindo Pasca Bayar serta memahami teknologinya sudah saya tetapkan sebagai kebutuhan. Menjadi kebutuhan karena saya butuh update tiap hari berupa gambar atau tulisan message yang panjang, setahu saya SMS normal cuma maksimal 300 karakter sedangkan saat itu saya bisa
nulis pesan lebih dari 1000 karakter plus image dengan biaya Rp 1/Kbyte. 1 Kbyte = 1024 karakter jadi saya cuma butuh Rp 1 rupiah buat GPRS dan message panjang pun terkirim. Ini yang alasan saya menyebut kebutuhan karena jika dibanding biaya SMS Rp 250 setiap kali kirim, maka dengan cara pertama maka biaya pulsa akan bisa ditekan. Bedanya dengan keinginan seperti apa ya ? Andai saya mau membeli alat komunikasi baru maka harus saya perjelas lebih banyak untuk apa. Saat ini saya tidak butuh menjawab email secara cepat karena saya sudah punya laptop yang 24 jam bisa online via internet, tapi cuma orang gila yang
sanggup online 24 jam di depan komputer. Lagipula saya tidak ingin dilihat orang seperti orang penting karena memang tidak penting hahahaha.... (ngaku deh masih jadi kuli). Lagipula teknologi SMS menurut saya lebih masuk akal karena semua orang hampir punya HP dan bisa terima SMS di mana pun juga. Kalau saya hanya butuh komunikasi suara (voice) maka saya tidak perlu beli Samsung Omnia tapi cukup HP bundling dari operator yang seharga
200-an ribu. Jika pekerjaan saya banyak menggunakan SMS mungkin pilihan beli HP Nokia lebih tepat karena saya sering melihat seseorang menulis SMS tanpa melihat gadget nya, ini luar biasa makanya sering saya melihat teman saya menyetir sambil ber-SMS di jalan raya. Ini peringatan buat teman-teman yang masih berkebiasaan ini karena ada kejadian di Amerika, seorang wanita menabrak mati anak kecil yang sedang naik sepeda gara-gara sibuk SMS.
Jadi yang harus digarisbawahi adalah bahwa kebutuhan itu berarti memenuhi tujuan dasar yang sudah ditentukan, sedangkan keinginan bisa berarti tambahan unsur estetika, gengsi dan hal lain yang sebenarnya tidak perlu. Simple nya adalah : saat ini saya lapar, di sebelah rumah ada warung nasi. Sedang di rumah terdapat sayur bikinan istri berikut lauk pauk dan nasi.
Mungkin dari sini bisa memperjelas jika saya makan di sebelah rumah berarti keinginan, dibanding makan di rumah yang merupakan kebutuhan.
nulis pesan lebih dari 1000 karakter plus image dengan biaya Rp 1/Kbyte. 1 Kbyte = 1024 karakter jadi saya cuma butuh Rp 1 rupiah buat GPRS dan message panjang pun terkirim. Ini yang alasan saya menyebut kebutuhan karena jika dibanding biaya SMS Rp 250 setiap kali kirim, maka dengan cara pertama maka biaya pulsa akan bisa ditekan. Bedanya dengan keinginan seperti apa ya ? Andai saya mau membeli alat komunikasi baru maka harus saya perjelas lebih banyak untuk apa. Saat ini saya tidak butuh menjawab email secara cepat karena saya sudah punya laptop yang 24 jam bisa online via internet, tapi cuma orang gila yang
sanggup online 24 jam di depan komputer. Lagipula saya tidak ingin dilihat orang seperti orang penting karena memang tidak penting hahahaha.... (ngaku deh masih jadi kuli). Lagipula teknologi SMS menurut saya lebih masuk akal karena semua orang hampir punya HP dan bisa terima SMS di mana pun juga. Kalau saya hanya butuh komunikasi suara (voice) maka saya tidak perlu beli Samsung Omnia tapi cukup HP bundling dari operator yang seharga
200-an ribu. Jika pekerjaan saya banyak menggunakan SMS mungkin pilihan beli HP Nokia lebih tepat karena saya sering melihat seseorang menulis SMS tanpa melihat gadget nya, ini luar biasa makanya sering saya melihat teman saya menyetir sambil ber-SMS di jalan raya. Ini peringatan buat teman-teman yang masih berkebiasaan ini karena ada kejadian di Amerika, seorang wanita menabrak mati anak kecil yang sedang naik sepeda gara-gara sibuk SMS.
Jadi yang harus digarisbawahi adalah bahwa kebutuhan itu berarti memenuhi tujuan dasar yang sudah ditentukan, sedangkan keinginan bisa berarti tambahan unsur estetika, gengsi dan hal lain yang sebenarnya tidak perlu. Simple nya adalah : saat ini saya lapar, di sebelah rumah ada warung nasi. Sedang di rumah terdapat sayur bikinan istri berikut lauk pauk dan nasi.
Mungkin dari sini bisa memperjelas jika saya makan di sebelah rumah berarti keinginan, dibanding makan di rumah yang merupakan kebutuhan.
Tuesday, January 06, 2009
Blogging untuk sebuah buku
Malam ini, saya buka Facebook dan di sana sedang online Ibu Iftida Yasar,
konsultan SDM dan pengusaha serta Ketua ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya
Indonesia) atau outsourcing. Sewaktu saya buka chat dengan beliau, dijawab
bahwa malam ini sedang blogging agar terbiasa nulis dan berharap ide yang
tertuang dalam blog bisa dijadikan buku. Lalu terbitlah buku. Wah ide nya
bagus sekali karena setahu saya beberapa buku beliau sudah beredar di
pasar dan saya sempat membelinya khususnya yang berkaitan dengan bisnis
outsourcing. Mungkin ini bisa jadi inspirasi bagi pengguna internet yang
hobby menulis tapi merasa tidak sempat punya waktu khusus buat persiapan
nulis. Tidak ada salahnya memulai sebuah blog baru dan tiap saat ada
kesempatan tinggal menulis email dan diupload ke dalam blog yang sudah
dipersiapkan. Oh ya blog nya Ibu Iftida Yasar ada di
http://iftidayasar.blogspot.com yang punya tampilan (jika belum dirubah)
mirip dengan tampilan blog saya ini. Kebetulan memang, cuma beda nasib
hehehe... kalo saya masih kuli, beliau sudah jadi juragan umh...
konsultan SDM dan pengusaha serta Ketua ABADI (Asosiasi Bisnis Alih Daya
Indonesia) atau outsourcing. Sewaktu saya buka chat dengan beliau, dijawab
bahwa malam ini sedang blogging agar terbiasa nulis dan berharap ide yang
tertuang dalam blog bisa dijadikan buku. Lalu terbitlah buku. Wah ide nya
bagus sekali karena setahu saya beberapa buku beliau sudah beredar di
pasar dan saya sempat membelinya khususnya yang berkaitan dengan bisnis
outsourcing. Mungkin ini bisa jadi inspirasi bagi pengguna internet yang
hobby menulis tapi merasa tidak sempat punya waktu khusus buat persiapan
nulis. Tidak ada salahnya memulai sebuah blog baru dan tiap saat ada
kesempatan tinggal menulis email dan diupload ke dalam blog yang sudah
dipersiapkan. Oh ya blog nya Ibu Iftida Yasar ada di
http://iftidayasar.blogspot.com yang punya tampilan (jika belum dirubah)
mirip dengan tampilan blog saya ini. Kebetulan memang, cuma beda nasib
hehehe... kalo saya masih kuli, beliau sudah jadi juragan umh...
Monday, January 05, 2009
Hari ini kali pertama masuk kantor setelah 12 hari liburan di Kediri, Solo dan Jogja. Hal pertama yang berkesan, saya sangat salut dengan hadirnya Vice President Director yang mendatangi karyawan untuk mengucapkan selamat tahun baru termasuk kepada saya. Beliau yang sudah bekerja di kantor ini selama lebih 20 tahun, ternyata tidak punya gaya bossy yang minta anak buah mendatangi untuk mengucapkan selamat.
Subscribe to:
Posts (Atom)