Selesai sudah SOP Pelatihan dan Pengembangan Karyawan. Dokumen ini rencananya akan langsung di -SKEP- in dan kemudian saya tinggal discuss sama Quality Engineer yang bernama Nuruli Khaliq, agar bisa menggantikan prosedur mutu di dokumen ISO lama. Proses pembuatan dokumen SOP ini cukup lama, 2 minggu karena mesti kerja simultan sambil rekrut orang baru di kantor.
Di departemen baru ini, aku juga sempat terpecah konsentrasi dengan mengiklankan lowongan staf untuk project Nestle dan shortlisting kandidat, lalu interview. 15 orang berhasil lolos dari ruang ku, dan kukirim ke klien. Dari 15 orang, 1 diterima karena merupakan titipan karyawan dan punya kemampuan : bahasa Inggris minim, nol pengalaman di bidang yg dilamar. Di antara ke 15, grup pertama memang kemampuan bahasa asing tidak digali karena tidak ada permintaan, kloter ke-2, saya sudah menggunakan bahasa Inggris untuk wawancara walaupun lucu, mereka lulusan SMA tapi saya harus mengawali dengan bahasa asing. Kloter ke-2 ini semua kandidat ditolak. Kloter ke-3, ada titipan kandidat dari salah satu staf NPN, jujur kualifikasi minim alias mestinya tidak diloloskan. Tapi namanya juga nitip, si doski tetap diterima saat dikirim ke proyek Nestle. Alhasil, hari ini aku laporan ke atasan tentang kondisi ini, dan proses itu aku serahkan ke mantan staf ku yg ngurusi rekrutmen satpam. Untungnya si doski yang sudah ttd PKWT undur diri mungkin karena gaji kecil ato tahu dipergunjingkan. Ada cerita yang boleh jadi renungan. Coba simak sedikit wawancaraku dengan kandidat titipan seorang staf NPN tersebut.
BSN : "Please show me your telephone courtesy, you pretend now getting a phone call, how you salute, how you close the phone, et cetera ?"
Kandidat : "Pake bahasa Indonesia boleh pak ?"
BSN : "No, you will face some expatriates so you use English!"
Kandidat : "Ok pak, saya pura-pura ambil telpon ya Pak, Good Morning, This is PT Nawakara, I am XXXX, what is your name?"
BSN : "????" (aku mengeryitkan jidatku sambil terkaget-kaget)
Kandidat : "Saya hubungi yang dicari ya Pak, Hello Mr. GM, there is Mr XXX will you speak with him?"
Pembicaraan aku potong :
BSN : "Coba sampaikan GM tidak mau bicara, GM doesn't want to speak with and give your own reason to that person in the line"
Kandidat : "Sorry Sir, Mr GM doesn't want to speak with you ...."
BSN : "Ok, cukup ... "
Fenomena itu telah membuatku tidak profesional dalam hal ini, sewaktu aku tanyakan apa yang dia harapkan dari kantor, si doi yakin bisa menjadi operator telepon yang baik serta jujur dan mau belajar. Sewaktu saya tanya pernah jadi operator telepon, dia menjawab walau tidak pernah tapi akan belajar. Nah lho !!!
No comments:
Post a Comment