Hari Senin lagi ... mesti kerja lagi doong hahaha....
Hari ini udah ngantor lagi, seperti biasa setiap Kamis pasti mbolos kerja alias minta ijin datang siang ke bos di kantor, tapi prakteknya gak pernah masuk hahaha...
Urusan yang dihandle setiap Kamis memang melelahkan, sudah 1 tahun lebih belum kelar juga, ya apalagi kalo bukan urusan perdata ? Iya, mbayar pengacara sudah lebih 80 juta, mbayar ini itu yang tanpa kuitansi (ya gak usah disebut pasti juga tahu lah ... namanya juga di Indonesia : siapa sih yang bekerja jujur ? ) udah lebih 40 juta ...
Kadang berandai-andai, uang 120 juta bisa buat DP rumah di dekat kantor yang harganya 300-an juta hahahaha... jadi ngantornya gak jauh !
Jumat, seperti biasa ngantor, dan ada jadual wawancara kandidat psikolog yang ex Polri, pangkatnya lumayan tinggi euy ... Komisaris Besar Polisi alias Kombespol atau Kolonel Polisi (jaman Orba). Ini juga membuat saya tidak enak, masa interview calon staf yang usianya jauh di atas saya dan lebih pengalaman. Memang, kandidat ini lulusan Psikologi UGM dan anggota HIMPSI serta punya ijin praktek psikolog resmi. Tapi untung ada celah kenapa saya harus memberikan rekomendasi tidak direkrut : karena biar pun punya gelar MBA dan Psikolog, beliau ini kurang mahir bahasa Inggris, sewaktu saya sodori angka 1 sampai 10, dia milih angka 5 untuk kemampuan bahasa asingnya, demikian juga kemampuan komputernya.
Nah kalau jadi saya rekrut, beliau yang jadi anak buah dengan pangkat Kolonel Polisi, lalu saya sebagai atasannya tentu pangkatnya lebih tinggi khan ? Hmm... gak bisa bayangin andaikan saya punya pangkat Brigadir Jendral Polisi (Brigjend Pol) hahahaaha... itu pangkat 1 tingkat di atas Kolonel atau Kombes hehehehee...
Yang menarik sebenarnya bukan itu, kandidat ini punya pangkat, punya jabatan strategis di MABES Polri, sewaktu saya tanya berapa gaji terakhir ? (Doi pensiun resmi Januari 2007)
Disebut angka yang tidak terlalu kecil dengan kepala 5 dan sisanya angka 0 semua, itu pun udah all in yakni Gapok, Tunjab, Tunkel, dll dll.
Nah lho, ada banyak polisi dengan pangkat lebih rendah tapi punya rumah milyaran, mobil bejibun jumlahnya, dll dll ... dari mana ya uangnya ?
Ah gak mau bahas ah, ntar dikira sirik ato iri ... namanya juga rejeki orang, jika mau seperti itu kayanya, ya jadi aja polisi hahahaha...
Monday, June 25, 2007
Wednesday, June 20, 2007

Ini tempat saya menggali pengalaman di dunia Cash Management dan mendidik orang untuk tidak sekedar pintar, tapi "pintar-pintar". Di sini pula saya berinteraksi dengan banyak orang dari bidang bisnis yang baru saya kenal, namun profesionalitas saya tetap sama karena tetap ngurusi orang alias kerja di bagian HRD. Di sini saya juga melihat teman-teman di kantor yang kocak serta fenomena atasan bule yang super teliti, gampang curiga dan tidak mau dikecewakan. Yah, dia orang India yang kerja di Indonesia, tapi dasar India, berani memperkerjakan orang tapi tidak berani bayar gede, ya buat apa. Mending saya mikir keluar saja daripada capek hati ..
Saya memang keluar dari perusahaan itu, namun penuh perjuangan karena :
Saya memang keluar dari perusahaan itu, namun penuh perjuangan karena :
- Saya dioffer jabatan sebagai Human Resources & Development Manager - Cabang Tanah Abang yang mempunyai 400 karyawan Cash Management Business
- Saya dioffer dengan kenaikan gaji
- Berkali-kali saya ditraktir makan siang di restoran yang menurut dia cukup mewah, padahal buat saya, itu restoran murahan, kali aja di India itu sudah mewah, tapi di Indonesia lain ...
Namanya juga orang mengundurkan diri ya keluar dari kantor, tidak tahunya si staf ini melamar lagi di bagian Keuangan tanpa sepengetahuan saya. Orang Keuangan juga menerima begitu saja, maka saya perintahkan staf rekrutmen saya agar mengikuti prosedur normal. Sehingga ex staf ini merasa dipersulit mau pindah aja kok susah, begitu pikirnya. JW, atasan saya bertindak dan menilai saya tidak fair. Saya beralasan dengan bukti surat bahwa yang namanya resign, ya resign. Kalau mau pindah departemen ada prosedur resmi, diajukan dan disetujui kedua pihak. Lha ini, apa-apaan ? Itu dia, saya menyimpulkan bahwa :
- CARE International yang berdiri tahun 1967 sampai 2006, setidaknya yang saya rasakan, pengelolaan SDM masih tidak profesional.
- Jabatan-jabatan yang tidak boleh sistem kontrak saja diberlakukan PKWT yang jelas-jelas melanggar UU Ketenagakerjaan

Yaaahh... hidup SATPAM deh ....

Hari ini saya baru berhasil login lagi di blog ini ...
Honestly, saya bingung mau nulis apa, namun biar pantes aja .. saya nulis apa aja deh, toh nanti bisa dirubah kalo menyinggung perasaan orang lain ...
Setelah sekian minggu saya berada di Sumbawa, ohh... membosankan harinya, tapi indah pantainya ...
Tapi menjadi bujangan ternyata gak enak juga, keluarga jauh, teman dekat apalagi.
Untung ada internet, berbekal HP Nokia ku, canda tawa chatting bisa aku lakukan. Dan di situ saya mulai berpikir, bagaimana jadinya kalau tidak ada internet ???
.jpg)
Ya begitulah hidup kadang harus dijalani sambil muter-muter. Bulan Mei - Juni 2007, aku harus menghadapi tuntutan tidak normatif anggota Security yang kita tempatkan di sana. Mereka nuntut gaji naik hingga 600 persen. Gilaa... itu satpam memang konyol, tapi itu romantika pekerjaan. Berbagai jurus dari sok tegas, sok lembek udah dicoba tapi mental semua. Akhirnya Tuhan kasih jalan, masalah itu muncul di rumah orang, tuan rumah lah yang bisa selesaikan. Akhirnya kita pulan 2 hari sebelum SPJ habis ....
Let's go to MARINA CAFE, eh di sana ketemu 3 artis terkenal lho ... tapi sayang gak tahu namanya, yang inget cuma wajah cantiknya hahahaha... kasihan deh gue !!!
Udahan ah prolognya, 20 Juni 2007 - Office Desk NPN
Subscribe to:
Posts (Atom)