Minggu lalu tepatnya hari Kamis, ada kejadian 2 karyawan outsource "nyuri scrap besi" yang ada di galian pembuangan sampah. 2 orang ini warga depan pabrik yang bekerja sebagai cleaning service yang bergaji UMK Serang. Secara ekonomi keluarga, 2 orang ini biasa saja, yang satu aktif di Mesjid sebagai tukang Adzan dan satunya lagi juga suka miara kerbau di kampung depan. Tapi entah kenapa, satu pelaku sengaja ngumpuling besi bekas yang tidak dipakai oleh perusahaan, dan dari hari ke hari "iseng" ngumpulin besi-besi tersebut sampai terkumpul 3 karung seberat 150 kg. Pada hari naas, anggota keamanan mergoki mereka lompat dari pagar dan dikejar lalu tertangkap. Saya mendapat laporan itu langsung konsultasi Direksi dan mendapat instruksi agar segera diproses, akhirnya Kanitreskrim datang 15 menit kemudian. Dan proses pun dilanjutkan di Polsek setempat. Nah setelah hampir seminggu, saya sambangi mereka sekaligus ngobrol-ngobrol sama Kapolsek, ada saran agar dipertimbangkan keseimbangan keadilan dengan hukum. Memang bicara hukum, mereka salah. Tapi dari keadilan, apakah itu sudah adil ? Saya bicara sama kedua pelaku, mereka memohon-mohon bisa dibebaskan. Tapi saya harus profesional, secara pribadi saya tidak tega karena tahu semua anaknya jadinya sakit dan nangis-nangis nunggu bapaknya belum pulang. Saya jadi ingat Kevin di rumah. Kenapa ada orang suka ambil jalan pintas? Dulu alasan pelaku ngumpulin besi bekas karena iseng siapa tahu bisa dijual daripada diuruk di belakang. Saat itu mereka bilang kalo laku bisa buat beli rokok. Nah, langsung saya jawab ke mereka dan atasannya, kalo mau rokok lebih baik bilang ke saya terus terang, dan saya akan kasih rokok gratis. Tidak usah mencuri karena kasihan anak dan istri. Tapi nasi sudah jadi bubur, SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan) Polisi terlanjur dikirim ke Kejaksaan. Apa boleh buat, sekarang bola ada di Kejaksaan, akhirnya saya datangi Pak Lurah, jika mau selesai ya tolong dibantulah warganya. Atas saran Direksi juga, Pak Lurah diminta membuat surat resmi ke perusahaan berikut cerita mengenai 2 orang ini. Mudah-mudahan nasib orang ini tertolong karena tidak lucu yang dicuri adalah "sampah" tapi ya namanya orang kecil mungkin menganggap sepele hal itu. Ya sudahlah, biar jadi pelajaran dan tidak mencuri sampah lagi.

Hari ini Kevin nempel terus gak mau turun dari gendongan, mungkin karena dia masih kangen sama daddynya. Tapi apa boleh buat, Sabtu kan tetep kerja dan alhasil saya berangkat kerja jam 8 lewat dan meninggalkan Kevin dalam kondisi nangis. Yah, udah biasa begitu kata maminya. Dulu saat masih bayi memang Sabtu biasa dipakai buat jalan-jalan entah ke Bandung, Puncak atau Taman Mini sekedar menghibur Kevin, anak semata wayangku. Hari ini juga sampai kantor banyak pembatalan janji ketemu sama anggota DPRD Banten yang merekomendasikan pembelian produk 200 ton per bulan karena alasan harus berada di Kalimantan. Hmm.. politikus memang begitu yah, jika ada panggilan ketua Partai wajib hadir tapi urusan bisnis harus dinomerduakan. Tapi untung juga saya telpon jadi segera tahu dan Bapak anggota Dewan ini minta maaf karena memang mendadak dan rencana juga mau nelpon saya kalo sampai Bandara to say sorry. Ya sudahlah, minggu depan saja biar ketemu orang Marketing di head office dan saya hari ini bisa segera selesaikan urusan kantor dan segera pulang karena ada Big Gathering Indosat Community. Lumayan dapat free jacket dari RIM Canada, katanya sih, tapi pasti juga jaket bikinan Bandung hahaha....

Minggu ini benar-benar penuh kesibukan. Ada perintah dari Owner agar menyelesaikan pekerjaan yang diberi waktu 3 hari yaitu menutup pagar pabrik yang sering digunakan penduduk untuk lalu lalang menuju perahunya. Nah usut punya usut ternyata pagar tersebut sengaja dibuat bolong oleh perusahaan sebelah yang konon punya mantan pemimpin negara ini (baca : ex RI 2). Akhirnya negosiasi sudah dilakukan oleh Project Manager kantor dan dengan keberanian bak semangat 45 maka pekerjaan penutupan dilakukan oleh teknisi, OB dan dibantu keamanan aparat dan sekuriti. Maklum takut ada golok menari-nari saat pekerjaan dilakukan. Pun juga banyak pekerjaan rumah berupa ujian tengah semester yang membutuhkan waktu khusus buat pengerjaan. Memang saya harus minta tim keamanan ikut mengamankan pekerjaan ini, yah kalo tidak dilibatkan, sayang jadinya karena sudah bayar mahal.

Kerajinan

Ternyata "kerajinan" terkadang membuat orang jadi bosan. Bagaimana tidak, saya setiap hari Minggu jam 10 pagi ada kegiatan di kantor Walikota setidaknya sampai 18 bulan ke depan. Wuihh.. belum bisa bayangin itu akan selesai tahun 2011. Hari ini saya berangkat jam 9 pagi setelah mempersiapkan bekal alat perang nantinya, nah begitu sampai kantor Walikota ternyata tidak ada orang. Saya naik lantai 2 pun, AC ruangan belum dinyalakan. Akhirnya nunggu di depan ruang Sekda mainin BlackBerry sambil nge-blog. Itu dia, gara-gara "kerajinan" padahal maksud hati biar dapat tempat duduk, eh baru inget kata orang, penduduk kota ini suka sekali yang namanya "bermalas-malasan". Apakah rumor ini juga berlaku saat mereka menuntut ilmu ya? Who knows...


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Hari ini masuk kantor agak pagi karena rencana download Service Pack 2 Office 2007 yang ada di Axioo Pico ku. Biasa kalo pagi atau malam, internet kantor bisa cepet karena belum banyak tangan pegang komputer atau main internet. Memang ironis, aku sering melihat anak-anak di kantor pada main Facebook atau chatting menggunakan fasilitas kantor. Sebenarnya sudah diketahui manajemen namun belum ada instruksi lebih lanjut sehingga aku biarkan karena kalo aku tegasi bahwa internet hanya buat kerja, nanti mereka bisa protes. Yang bikin ngelus dada karena justru pemandangan itu ada depan mataku sehari-hari. Sepertinya fenomena social networking di dunia maya sudah merasuk dan mewabah dan tidak pandang bulu. Sejujurnya aku juga tidak begitu hobby dengan Facebook padahal punya BlackBerry, apalagi chatting, BBM pun lebih sering nerima broadcast dari teman gereja atau dari teman kantor yang suka kirim berita tentang joke dll. Tapi menurutku, ini juga tergantung ketegasan pimpinan, nanti suatu saat pasti akan dibenahi seiring dengan perkembangan pabrik yang semakin hari tentunya semakin baik. Amien.

Hari ini ada pelatihan K3 dari Disnaker Serang, fasilitator yang aku undang ternyata teman adik kelasku sewaktu SMA. Cuma adik kelasku kerjanya di Kantor Departemen Tenaga Kerja Jl. Gatot Subroto, Jakarta. Jadi ingat sewaktu mampir ke sana, aku bisa dapat copy UMK seluruh Indonesia dan waktu itu berguna sekali buat kantor karena punya project di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Saat pelatihan berlangsung, aku buatkan sertifikat buat ditandatangani Direksi dan sayang di kantor tidak ada bahan kertas yang bagus, akhirnya harus kirim draft sertifikat ke Jakarta dan harus telpon-telponan dengan Sekretaris Direksi yang ada di lantai 21. Akhirnya jadi sudah sertifikat pelatihan yang pertama kali dibuat di pabrik. Biar saat audit ISO nanti bisa dibuktikan, masa melulu ada minor finding gara-gara tidak ada fasilitas hmm...