Ini hari ulang tahunku dan aku ngeblog di jam 2 pagi di mana aku lihat istri dan anakku masih pulas tidur. Buatku kesehatan dan berkumpul bersama keluarga adalah sebuah kado yang paling indah dan aku kini akan disibukkan dengan tugas baruku di multi national company di mana atasanku yang orang Singapura berpesan supaya aku dapat involve dalam perubahan budaya kerja dari pengelola lama ke pengelola baru. Praktis semua tim HR di APAC memang orang baru semua termasuk atasan langsung ku ini. Sebuah tugas yang berat pastinya karena merubah budaya perusahaan yang sudah sekian lama, boleh dibilang karyawan sudah puluhan tahun bekerja dipaksa untuk mengikuti serta merubah cara / pola kerja baru sesuai arahan dari pengelola baru. Pastinya akan banyak pertentangan dari karyawan lama dan saya sebagai orang baru tentu harus bisa atasi.
Memang nuansa penolakan-penolakan muncul dari orang-orang lama yang tidak bergabung di tim baru demikian juga orang-orang lama yang sudah merasa nyaman dengan pola lama. Contoh kecil saja, saya harus berani mengatakan tidak kepada kebiasaan perusahaan membayar upah lembur buat mereka yang ganti baju di kamar mandi. Walaupun saya sudah info kepada manajer nya, namun jika manajer nya juga dilawan oleh tim nya maka tentu akan semakin berat untuk berjibaku menjelaskan bahwa aturan baru akan berbeda. Nah, seiring dengan pergantian manajemen ini, ternyata global juga menghadapi krisis sehingga banyak perusahaan berlomba-lomba cost reduction. Saya sudah tahu arahnya kemana selain melakukan restructure besar-besaran, maka HR juga harus bisa melihat secara jeli bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh tim pabrik harus efisien, dan tenaga kerja juga tidak boleh ada yang kelebihan. Situasi ini memang beda dengan perusahaan yang sebelumnya di mana secara produksi lumayan bagus, namun di luar itu ada problem besar yang sulit diatasi karena owner harus berhadapan dengan bekas pemimpin negara. Saya juga tahu bahwa perusahan yang memproduksi gula itu dijual karena ada sebidang tanah yang sudah dibeli secara resmi namun ternyata ada pihak lain yang klaim bahwa tanah tersebut adalah miliknya. Saya tahu bahwa pemilik usaha ini 100% benar dan lebih cocok dibilang "telah ditipu oleh pihak yang mengaku pemilik tanah".
Kasihan sebenarnya, ini manufaktur yang memberikan kenangan di mana saya ikut bangun dari sistemnya, bangun CSR nya hingga banyak saudara baru dari lingkungan sekitar serta bangun kepercayaan dan kejujuran kepada pemilik. Bahkan aku pun pernah berhadapan dengan preman-preman demi mempertahankan wibawa pabrik, dan itu sudah lewat, jika dulu aku mati pun, aku yakin owner juga memperhatikan keluarga ku. Semuanya sudah berakhir dan kini aku menikmati tugas baru hanya bedanya dulu local company dan yang ini global company.
Memang nuansa penolakan-penolakan muncul dari orang-orang lama yang tidak bergabung di tim baru demikian juga orang-orang lama yang sudah merasa nyaman dengan pola lama. Contoh kecil saja, saya harus berani mengatakan tidak kepada kebiasaan perusahaan membayar upah lembur buat mereka yang ganti baju di kamar mandi. Walaupun saya sudah info kepada manajer nya, namun jika manajer nya juga dilawan oleh tim nya maka tentu akan semakin berat untuk berjibaku menjelaskan bahwa aturan baru akan berbeda. Nah, seiring dengan pergantian manajemen ini, ternyata global juga menghadapi krisis sehingga banyak perusahaan berlomba-lomba cost reduction. Saya sudah tahu arahnya kemana selain melakukan restructure besar-besaran, maka HR juga harus bisa melihat secara jeli bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh tim pabrik harus efisien, dan tenaga kerja juga tidak boleh ada yang kelebihan. Situasi ini memang beda dengan perusahaan yang sebelumnya di mana secara produksi lumayan bagus, namun di luar itu ada problem besar yang sulit diatasi karena owner harus berhadapan dengan bekas pemimpin negara. Saya juga tahu bahwa perusahan yang memproduksi gula itu dijual karena ada sebidang tanah yang sudah dibeli secara resmi namun ternyata ada pihak lain yang klaim bahwa tanah tersebut adalah miliknya. Saya tahu bahwa pemilik usaha ini 100% benar dan lebih cocok dibilang "telah ditipu oleh pihak yang mengaku pemilik tanah".
Kasihan sebenarnya, ini manufaktur yang memberikan kenangan di mana saya ikut bangun dari sistemnya, bangun CSR nya hingga banyak saudara baru dari lingkungan sekitar serta bangun kepercayaan dan kejujuran kepada pemilik. Bahkan aku pun pernah berhadapan dengan preman-preman demi mempertahankan wibawa pabrik, dan itu sudah lewat, jika dulu aku mati pun, aku yakin owner juga memperhatikan keluarga ku. Semuanya sudah berakhir dan kini aku menikmati tugas baru hanya bedanya dulu local company dan yang ini global company.
No comments:
Post a Comment