Lebaran tahun 2022 sudah tiba namun saya memutuskan tetap di rumah alias mau staycation saja. Ada beberapa alasan sih kenapa memutuskan tidak ikut tradisi mudik walau teman-teman SMP, SMA dan kuliah sudah berencana ajak reunian bin halal bihalal setelah 2 tahun tidak bertemu karena pandemik Covid-19.
Alasan pertama, tidak bisa curi start mudik seperti biasanya karena anak-anak masih sekolah dan Yoel, sekolah offline sedangkan Kevin walaupun online tetap saja tidak enak jika bolos walaupun tahun ini sudah terima raport. Tahun-tahun sebelumnya saya selalu curi start mudik dan pengambilan cuti pun selalu disetujui oleh 2 (dua) Presiden Director kantor saya bekerja, iya saya harus ijin kepada 2 orang tersebut dan saya selalu menjelaskan walau secara fisik saya tidak di kantor namun saya siap 24 jam stand by buat urusan kantor, maklum jabatan sebagai Head of HR perusahaan sekaligus menjadi Crisis Manager, wajib siap kapan aja dibutuhkan tenaga nya. Pendek kata saya mau bilang cuti hanya formalitas saja dan urusan kerjaan tetap aja dibawa kemana-mana tapi sejujurnya ya enjoy saja karena sudah terjadi sejak saya menjadi Head of HR di mana pun. Yang penting iklas dan bisa memilah-milah kapan waktu buat keluarga, bersenang-senang dan keluarga. Stay enjoy!
Kedua, lagi punya mainan baru nih, Vespa Primavera warna Orange yang baru datang buat mengantar tuan nya nongkrong ke kafe dekat rumah. Senang sekali dengan Vespa secara dulu pernah punya dan pakai banyak merek sepeda motor, hanya Vespa yang punya dudukan dan handling paling nyaman walau tidak cocok buat kebut-kebutan. Ini mirip-mirip lah dengan naik mobil Volkswagen Beetle tahun 1974 dibandingkan Toyota Innova Reborn 2018. Saya masih vote VW Kodok tersebut karena baik suspensi atau bantingan nya jauh lebih smooth dibanding Toyota Innova yang sehari-hari saya pakai dan sudah ganti suspensi + rubber chamber.
Ketiga, setelah pengumuman Cuti Bersama 2022 dan situasi pandemik yang kondusif, saya sih berharap segera diputuskan menjadi endemik karena keberhasilan program vaksinasi 1 dan 2 di atas 75% dari populasi Indonesia, maka saya sudah membayangkan euforia masyarakat kita yang akan mudik. Dan benar, banyak berita di sosmed tentang ramainya perjalanan mudik bahkan ada beberapa protes masyarakat yang terhambat perjalanan nya.
Keempat, pingin staycation saja alias liburan sambil menginap di hotel di sekitaran tempat tinggal. Dan pilihan stay di bilangan Jalan Hayamwuruk Jakarta yang dekat rumah mertua, saya ambil 2 room berikut sarapan. Saya dan istri juga ingin mengajarkan anak-anak berlatih hidup mandiri, tidur sendirian di kamar, makan pagi sendiri, bertanya sendiri dan lain-lain nya.
Tapi namanya anak-anak, bukannya belajar mandiri yang dia dapat tapi malah senang main gadget tanpa diawasi orang tua wkwkwk… yang ini mesti lebih keras lagi, suatu saat pingin coba masukkin ke kegiatan liburan yang benar-benar lepas dari orang tua & gadget.
Indahnya berbagai, sudah 7 tahun tinggal di rumah sekarang dan setiap tahun saat lebaran, saya mengajarkan perihal kehidupan kepada anak-anak dengan berbagi bingkisan buat para satpam perumahan. Hal ini supaya saat anak-anak tumbuh dewasa akan semakin tahu bahwa hidup tidak hanya mementingkan diri sendiri tapi harus peka kepada sekitar nya.
Hari ini adalah hari terakhir stay di hotel ini, jujur saya kok pingin cepat-cepat sampai rumah dan lanjut jalan-jalan naik Vespa dengan Yoel yang mulai senang naik motor tawon ini.
Buat yang baca blog sederhana ini, selamat menikmati liburan dan tetap jaga kesehatan ya. Buat yang merayakan Idul Fitri, selamat berlebaran dan mohon maaf lahir & bathin.
Setelah nunggu Yoel upacara 17an di SD Dian Harapan selesai, maka giliran bapaknya pasang footstep di Vespa seharga nopek-an. Awalnya incer merek Luigy seperti bantalan shock breaker belakang yang sudah dibeli sebelumnya.
