Hanya saat sesi tanya jawab saya kok mendapatkan jawaban yang menurut saya konservatif banget atau tidak ilmiah banget ya terutama saat saya menanyakan apakah minum kopi pahit tanpa gula direkomendasikan buat meningkatkan imun.
Bukan ngetes atau gimana ya, saya ini penggemar kopi pahit sejak sebelum pandemi. Tiap masuk kantor pasti ke pantri bikin 1 cangkir kopi pahit dari mesin kopi yang harga nya puluhan juta itu. Bukan pula masalah harga mesin kopinya tapi memang kopi nya enak walau tanpa gula.
Saya yang hobby browsing ditambah kalau lihat IG saya pasti isinya kopi semua hahaha… maksudnya memang benar saya sudah “nggathok” kata narasumber di acara tersebut. Nggathok artinya kecanduan dan browsing yang saya maksud adalah mencari literasi ilmiah tentang manfaat kopi.
Ngomong-ngomong saya kecil jaman SD hingga kuliah pun hidup tidak jauh dari kopi. Pertama, almarhum ayah saya bekerja di PT Perkebunan 23 yg kini namanya jadi PTPN 12 yang salah satunya produksi kopi, kedua saat lulus SMA saya lanjut kuliah di LPP Jogjakarta yg belajar juga tentang kopi dkk nya.
Nah, back to laptop, teman alumni mengatakan kopi harus dihindari selama pandemik karena tidak memenuhi unsur makanan & minuman sehat. Namun jurnal ilmiah yang saya dapat justru kopi tanpa gula itu meningkatkan imun atau daya tahan tubuh. Semua literatur mengatakan asal tidak berlebihan atau maksimal 4 cangkir kopi sehari.
Wah 4 cangkir buat saya sih kebanyakan, saya cukup 1 cup sehari.
Tuh screenshot salah satu jurnal ilmiah tentang kopi.
Maaf, nyuwun sewu jika blog ini open dan bisa dibaca siapa pun, saya tidak menjelekkan seseorang hanya penasaran saja sampai gatel nulis blog di jam 2 pagi gara2 ngopi tadi sore hahaha….
Yang pasti teman-teman SMP ku hebat-hebat lah, sudah sukses semua