Belajar mengenai Balance Score Card buat HRD memang menyenangkan, tapi kenapa HRD dibuat ScoreCard juga? Hari ini cukup pusing dengan brain storming bersama bos ku di kantor. Maklum si bos cukup piawai dan pengalaman dalam bidang itu, yang menarik adalah saya jadi ngerti KPI dan BSC. Demikian juga penerapan di departemen HRD. Beberapa kolegaku duduk bersama dan kami presentasi kepada BoD dalam hal ini Ibu Amelia KY Foon dan Bpk. Neo Kay Sin. Ada juga Mr TA, orang India yang jadi Financial Controller. Nah Mr. TA ini bener-bener perfeksionis, sewaktu saya ngajuin anggaran gaji dan selisih 50 perak, dia minta dicari sampai ketemu kemana uang 50 perak itu. Akhirnya karena saking capeknya dan sekali-kali saya selalu iseng, maka saya ambil uang perak 50 perak, saya bilang gini : "Sir, this is the money that you are loking for ..." Mr. TA bukannya ketawa terus, tapi kemudian nyengir "Hey Bambang, it is serious because Bu Amelia will asking me then ..." Nah lho ... Saya menghadapi orang India memang selalu detil, uang 1 perak pasti akan dicari kemana .. tapi ini pelajaran bagus buat saya agar lain kali selalu menerapkan KPI bahwa seorang Payroll / HRD harus berprinsip "zero error" jadi laporan-laporan yang menyangkut uang tidak boleh ada salah sedikitpun.